Fadli Zon Kritik Jokowi: Rakyat Makan Nasi, Bukan Infrastruktur

TEMPO.COJakarta - Anggota dewan pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Fadli Zon, mengatakan belum tahu-menahu soal gaya seperti apa yang akan ditampilkan Prabowo Subianto dalam debat pilpres kedua nanti.
"Kami belum tahu seperti apa. Apa mau diserang? Kalau saya sih berpendapat, semakin tinggi dia (Joko Widodo) menyerang, semakin tinggi juga dia jatuhnya," kata Fadli di Seknas Prabowo - Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Februari 2019.
Untuk pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dalam debat kedua nanti, Fadli mengaku ia dan Prabowo sama-sama belum memiliki gambaran. Ia hanya mengatakan soal infratruktur di era Jokowi dengan kebutuhan riil dari masyarakat.
"Kalau dilihat kan masyarakat enggak bisa makan infrastruktur? Makannya nasi, nah sembako dan kebutuhan-kebutuhannya semakin mahal, sementara daya beli turun," kata  Fadli.
Selain itu, Fadli juga berujar debat kedua nanti akan banyak diisi oleh kritik kubu Prabowo terhadap janji-janji kampanye 2014 lalu. "Apa yang dijanjikan pak Jokowi mengenai swasembada gagal total semua. Infrastruktur banyak yang gagal kok, banyak yang mangkrak. Saya kira sebagian besar apa yang dijanjikan itu tidak tercapai," tutur Fadli Zon.
Berbeda dengan debat sebelumnya, pada debat kedua hanya mempertemukan kedua calon presiden, yakni Prabowo dan Jokowi. Tema debat capres kedua adalah sumber daya alam, energi dan pangan, lingkungan hidup, dan infrastruktur.
Debat kedua Prabowo menghadapi Jokowi akan berlangsung di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta. Debat akan dipandu oleh dua moderator, Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki. Acara ini bakal disiarkan oleh stasiun televisi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Inews, Global TV, dan Media Nusantara Citra (MNC).
Menurut Fadli, Prabowo akan berbicara secara datar, rasional, dan terukur menghadapi capres inkumben Joko Widodo di debat kedua nanti. Soal penguasaan materi, Fadli mengatakan Prabowo telah menguasai materi di luar kepala.
Fadli Zon mengatakan, "Di luar kepala lah soal data-datanya. Bahkan beliau sudah menulis buku tentang Paradoks Indonesia dan Indonesia Menang. Kalau soal itu (penguasaan materi) Insya Allah tidak ada masalah."
Sumber:Tempo.co
Share:

Recent Posts